Kamis, 08 April 2010

Mengintip sejarah kehidupan seorang Ketua Yayasan

Dewasa ini banyak sekali orang-orang sukses yang kita temui,entah itu dari televisi ataupun kehidupan nyata. Akan tetapi tidak sedikit dari mereka yang menggunakan cara tidak sehat. Seperti yang sekarang sedang hangat diperbincangkan.
Ada yang tau???
Yupz, Gayus Tambunan, seseorang yang berkecimpung di bidang perpajakan yang sekarang mempunyai uang kurang lebih 25 M..!
waaaaw,,besar sekali ya???
dari mana yaa dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu????
he,silahkan diasumsikan sendiri oleh para pembaca..
Untuk yang satu ini kita akan mengulas sedikit mengenai seseorang yang awalnya hanya guru biasa tetapi dengan usahanya dia bisa menjadi orang sukses.
siapakah dia? sebentar...!clue nya adalah "dia adalah seorang ketua yayasan di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di daerah Bogor" nama yayasannya adalah Mi'rajul Mu'minin..

Tetapi sebelum saya menulis lebih jauh mengenai beliau. saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai Madrasah itu sendiri. Pengalaman saya adalah ketika saya berbincang dengan orang lain, mereka bertanya apa itu Madrasah Ibtidaiyah? ternyata tidak sedikit,orang yang belum mengetahui apa itu Madrasah Ibtidaiyah. Madrasah ibtidaiyah atau MI adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama.
Pendidikan madrasah ibtidaiyah ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan madrasah ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama.

Kurikulum madrasah ibtidaiyah sama dengan kurikulum sekolah dasar, hanya saja pada MI terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana sekolah dasar, juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti:Alquran Hadits ,Aqidah Akhlak ,Fiqih ,Sejarah Kebudayaan Islam ,Bahasa Arab.

Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Saya sendiri ini adalah lulusan Madrasah Ibtidaiyah. Jadi saya harap yang membaca tahu apa itu Madrasah Ibtidaiyah ya..
Kita mulai ya...
Beliau bernama Muhammad Sape'i Amri, Beliau lahir di Bogor,16 April 1942. Beliau yang dahulu hanya seorang guru honorer di sebuah madrasah pula, sekarang bisa menjadi pemilik dari Madrasah Ibtidaiyah Swasta ULIL AMRI.
Bermula dari tidak adanya sekolah dasar di tempat beliau tinggal, pada tahun 1982 beliau berinisiatif untuk membuat Madrasah sendiri. Pada awalnya beliau belum mempunyai gedung, sehingga murid-muridnya harus menumpang di sekolah orang lain. Dikarenakan setiap tahunnya murid di MI tersebut semakin bertambah, pada tahun 1984 atas bantuan pemerintah dan swadaya masyarakat, beliau berhasil membangun 3 lokal.
Dari tahun ke tahun murid yang masuk ke MI tersebut semakin banyak, sehingga mendorong pemilik madrasah ini untuk menambahkan lagi 3 ruang kelas di atas lahan pribadinya seluas 750 m2. Yang untuk ke dua kalinya beliau menerima bantuan dari pemerintah.

Pada tahun 2008, murid di Madrasah ini mencapai lebih dari 400 siswa, otomatis lokal yang tersedia masih kurang. Akhirnya beliau berinisiatif untuk membeli tanah seluas 750 m2. dan karena kegigihannya serta upaya beliau yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa (salah satu tujuan pendidikan). maka terbangunlah lagi 2 ruang kelas,1 ruang guru,1 ruang kepala sekolah, 3 toilet dan 1 perpustakaan. Yang masih bertahan sampai sekarang ini.

Nah, Untuk itu untuk mencapai sesuatu, apapun itu kita harus berusaha semaksimal mungkin,semampu kita untuk dapat mencapai keinginan yang diharapkan. apalagi kalau keinginannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. yaa, setidaknya membantu pemerintah untuk mewujudkan itu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar